Melodi Malam di Lobi: Kisah Cinta yang Tak Terlupakan di Hotel

 

Melodi Malam di Lobi: Kisah Cinta yang Tak Terlupakan di Hotel

 

Senja itu, kota Jakarta diselimuti rintik hujan yang tak henti. Di lobi sebuah hotel, melodi lembut dari dentingan piano menyambut hotel rupkatha digha  kedatangan seorang wanita bernama Karina. Rambutnya yang sedikit basah dan matanya yang teduh memancarkan pesona yang tak bisa diabaikan. Ia baru saja tiba setelah penerbangan panjang, dan hatinya yang lelah mendadak terasa damai mendengar alunan musik itu.

Di balik piano, duduk seorang pria dengan jemari lincah, menari di atas tuts-tuts. Ia adalah Aris, pianis tetap di hotel itu. Matanya terpaku pada Karina, seolah-olah hanya mereka berdua yang ada di ruangan luas tersebut. Melodi yang dimainkannya seakan berubah, menjadi lebih personal, lebih dalam. Karina, yang tadinya hanya ingin duduk sebentar, kini tak bisa beranjak. Melodi itu mengikatnya, menariknya ke dalam sebuah kisah yang belum ia sadari.

 

Pertemuan di Tengah Melodi

 

Malam itu, mereka tak banyak bicara. Hanya tatapan mata dan musik yang menjadi jembatan komunikasi. Setelah lagu berakhir, Aris menghampiri Karina dengan senyum. “Lagu itu untukmu,” ucapnya lembut. Kalimat sederhana itu sudah cukup untuk membuat hati Karina berdesir. Mereka lalu menghabiskan malam dengan obrolan ringan, berbagi cerita tentang hidup dan impian. Karina menemukan dirinya terhanyut dalam kata-kata Aris, dan Aris merasa ada sesuatu yang istimewa dari kehadiran Karina.


 

Ketika Waktu Berhenti

 

Hari-hari berikutnya, Karina selalu menyempatkan diri untuk berada di lobi saat Aris bermain piano. Terkadang mereka hanya bertukar senyum dari jauh, terkadang mereka berbincang setelah Aris selesai. Setiap kali Aris memainkan sebuah lagu, Karina bisa menebak perasaan apa yang ingin ia sampaikan. Begitu juga sebaliknya, Aris tahu persis lagu apa yang bisa membuat Karina tersenyum. Melodi di lobi itu menjadi saksi bisu, mengiringi setiap tawa dan tatapan yang semakin dalam.

 

Sebuah Janji di Ujung Waktu

 

Seminggu berlalu dengan cepat. Tiba saatnya Karina harus kembali ke kotanya. Malam terakhir itu, lobi terasa lebih sepi dari biasanya. Aris memainkan lagu yang sama persis seperti saat mereka pertama kali bertemu. Namun kali ini, ada nada perpisahan yang pilu. Setelah lagu selesai, Aris menggenggam tangan Karina. “Jangan lupakan melodi ini,” bisiknya. “Melodi ini akan selalu menunggumu di sini.”

Kisah cinta mereka dimulai dengan melodi di lobi, dan berakhir dengan janji yang menggantung di udara. Meskipun jarak memisahkan, melodi itu akan selalu menjadi pengingat bagi mereka berdua, bahwa cinta sejati bisa ditemukan di tempat dan waktu yang paling tak terduga.